Strategi PinBar / price action

0

Strategi Pinbar


Strategi pinbar adalah Analisa teknikal dengan memanfaatkan strategi price action bisa menjadi salah satu metode yang mudah dan bermanfaat dalam trading binary options Anda. Dikatakan mudah karena cara pengamatannya yang sederhana dan tidak memerlukan tambahan indikator apapun, serta terbilang bermanfaat karena cukup efektif untuk digunakan sebagai acuan dalam mengenali arah pergerakan harga selanjutnya.

Strategi Pin Bar, atau yang juga dikenal sebagai Pinocchio Bar, adalah salah satu metode price action yang mengandalkan candlestick. Bentukan Pin Bar dapat dikenali dari sumbu candlestick yang sangat panjang melebihi bagian body-nya. Pin Bar menandakan reversal atau pembalikan, dengan ketentuan bahwa semakin panjang sumbu yang tampak, semakin besar pula peluang terjadinya reversal itu. 

Formasi Pin Bar

Untuk setiap arah pergerakannya, terdapat pola-pola terentu dari Pin Bar yang harus dicermati. Bullish Pin Bar mengindikasikan tren harga yang sebelumnya bergerak turun akan segera berbalik dan membentuk uptrend. Candle Bullish Pin Bar ditandai dengan memanjangnya sumbu di bagian bawah candle, seperti yang tampak pada gambar di bawah ini:

Sementara itu, Bearish Pin Bar menunjukkan potensi terbentuknya bearish reversal dari pergerakan harga yang sebelumnya beranjak naik. Kali ini, sumbu yang panjang berada di bagian atas candle Pin Bar, seperti yang terlihat di gambar berikut ini:

Mengapa Bullish Pin Bar justru ditandai dengan sumbu yang memanjang di bawah candle? Bukankah itu artinya harga baru saja mencapai level yang paling rendah dari pergerakan downtrend? Inilah kenapa bentuk candle yang demikian dinamakan dengan Pinocchio Bar. Dalam kisah Pinocchio, semakin sering ia berbohong, maka semakin panjang pula hidungnya. Begitu pula dengan Pin Bar, semakin panjang sumbu 'kebohongannya', semakin besar pula potensi pembalikan pada harga. Di sini, sumbu candle yang sangat panjang memang diartikan sebagai sebuah 'kebohongan', yang seakan-akan menunjukkan pergerakan harga akan bergerak sesuai dengan posisi sumbu tersebut. Misalnya saja, sumbu panjang yang berada di atas candle seharusnya menunjukkan harga yang sanggup mencapai level paling atas. Namun, yang terjadi selanjutnya adalah harga justru berbalik arah dan kemudian bergerak ke level yang lebih rendah. Maka dari itu, sumbu panjang yang terletak di bagian atas kemudian bisa diartikan sebagai bearish reversal, sedangkan posisi sumbu di bagian bawah diindikasikan sebagai penanda bullish reversal. Perlu diketahui juga bahwa tidak ada ketentuan khusus yang menyatakan bahwa Bullish Pin Bar harus ditutup di level harga yang lebih tinggi (candle berwarna hijau), sementara Bearish Pin Bar juga harus memiliki posisi close yang lebih rendah dari level pembukaannya (candle berwarna merah). Contohnya, Bullish Pin Bar tetap valid meskipun harga ditutup pada level yang lebih rendah dari harga pembukaan. Hal yang sama juga berlaku untuk Bearish Pin Bar. Untuk itu, indikasi Pin Bar yang menunjukkan arah reversal sepenuhnya ditentukan oleh letak sumbu yang memanjang melebihi body candle (harga tertinggi atau terendah), bukan dari harga penutupan. Candle berwarna merah juga dapat diartikan sebagai Bullish Pin Bar selama posisi sumbu panjangnya berada di bagian bawah, begitupun juga untuk candle berwarna hijau yang dapat menandakan bearish reversal apabila posisi sumbunya memanjang di atas candle.

Kondisi Pin Bar tersebut sebenarnya juga mencerminkan perilaku pasar yang menunjukkan kekuatan penolakan dan adanya kesalahan break pada level tertentu. Panjangnya sumbu candle yang melebihi ukuran dari candle itu sendiri mengindikasikan kuatnya penolakan harga untuk bergerak lebih jauh ke arah tren yang sama. Untuk itu, ukuran sumbu yang semakin panjang dan bentuk candle yang semakin kecil akan memperbesar peluang reversal. Ini dapat menjadi aturan main yang meyakinkan bagi strategi binary options Anda.

Cara Trading Binary Options Dengan Pin Bar

Meskipun tampak mudah, Anda masih perlu mengenali kondisi-kondisi Pin Bar tertentu untuk dapat meningkatkan peluang trading dengan strategi ini. Selain mengenali bentuk Pin Bar yang menandakan reversal bullish dan bearish, ada ketentuan untuk mengkonfirmasi terjadinya pembalikan tersebut agar Anda tidak terjebak untuk cepat-cepat mengambil option segera setelah suatu Pin Bar terbentuk. Selain itu, ada juga tambahan indikator yang dapat membantu Anda untuk bisa mengambil posisi option dengan lebih meyakinkan.

Konfirmasi Pin Bar
Untuk mengenali Pin Bar yang terkonfirmasi dengan sempurna, ada 2 sisi yang perlu Anda perhatikan dengan seksama. Pertama, bentuk dari Pin Bar itu sendiri dan posisinya terhadap candle sebelumnya. Kedua, posisi penutupan dari candle yang terbentuk setelahnya.

Cara mengenali Pin Bar yang baik sebenarnya mudah saja. Anda hanya harus memastikan bahwa:
  1. Sumbu yang panjang hanya terbentuk di salah satu sisi candle saja. Akan lebih baik jika candle tidak memiliki sumbu sama sekali di bagian yang lain. Misalnya, validitas dari Bullish Pin Bar diperoleh dari ekor candle yang memanjang di bagian bawah candle, dengan sumbu atas yang tidak terlalu panjang atau tidak ada sama sekali.
  2. Untuk membantu Anda mengenali Pin Bar dengan lebih mudah, pastikan jika sumbu candle yang terbentuk tiga kali lebih panjang dari body candle-nya.
  3. Posisi open dan close dari Pin Bar tidak terpaut terlalu jauh dari candle sebelumnya. Pin Bar selalu terbentuk di area yang berdekatan dengan candle sebelum dan sesudahnya.

Meskipun hanya terdiri dari 1 bentukan candle, Pin Bar masih harus dikonfirmasi oleh candlestick lain yang terbentuk sesudahnya. Cara ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kesalahan sinyal atau harga yang masih akan bergerak dalam kisaran ranging sebelum akhirnya mengalami reversal. Dalam kasus bullish reversal, Anda bisa menunggu hingga candle setelah Buliish Pin Bar selesai terbentuk. Pastikan jika candle tersebut ditutup di harga yang lebih tinggi dari Pin Bar. Sebaliknya, candle yang ditutup lebih rendah dari closing harga  Bearish Pin Bar dapat menjadi konfirmator terjadinya pembalikan ke arah downtrend. Pada contoh grafik di bawah ini, formasi Bullish Pin Bar terkonfirmasi dengan bentukan candle selanjutnya yang ditutup lebih tinggi. Sementara formasi Bearish Pin Bar dapat dipastikan dengan terbentuknya candle kedua yang ditutup lebih rendah dari Pin Bar itu sendiri.
Metode ini dapat mengkonfirmasikan kemungkinan reversal yang akan terjadi. Anda dapat mulai menempatkan option "put" jika candle setelah Bearish Reversal Pin Bar ditutup di harga yang lebih rendah. Sebaliknya, option "call" dapat diambil setelah Anda memastikan bahwa Bullish Reversal Pin Bar diikuti oleh candle yang memiliki harga penutupan lebih tinggi.

Trading Dengan Pin Bar
Pada saat harga sedang mengalami trending, Pin Bar dapat muncul untuk menandai pembalikan dari tren utama ataupun dari retracement yang sering muncul dan menunjukkan reversal sementara pada suatu tren jangka panjang. Jika Pin Bar muncul untuk mengakhiri suatu retracement, maka pola bentuk candle ini juga berfungsi sebagai indikator penerusan tren. Anda dapat menggunakan bantuan indikator Simple Moving Average (SMA) untuk menganalisa pola pergerakan harga dengan strategi Pin Bar pada pasar yang sedang trending. Contoh grafik di bawah ini menggambarkan penggunaan SMA 200 pada chart EUR/USD di time frame 5 menit





Tren bearish EUR/USD ditandai oleh posisi harga yang bergerak di bawah SMA 200. Pin Bar penunjuk Bearish reversal muncul ketika terjadi retracement yang menunjukkan seolah-olah harga akan bergerak naik dan meninggalkan tren bearish-nya. Di sini, Bearish Reversal Pin Bar yang muncul di bawah SMA 200 mengindikasikan gagalnya harga untuk berbalik dan menembus level SMA tersebut. Dengan demikian, indikasi dari Pin Bar yang menunjukkan harga kembali melanjutkan downtrendnya dapat Anda manfaatkan untuk menempatkan "put" option. Expiry time 15 menit bisa Anda gunakan sebagai batas waktu untuk mengakhiri trading binary options Anda. Contoh di atas memperlihatkan bahwa option "put" yang ditempatkan dengan expiry time 15 menit akan berakhir in-the-money. Apabila Anda menunggu terbentuknya candle kedua setelah pin bar, Anda masih dapat memperoleh profit karena dapat terlihat bahwa 3 candle setelahnya terbentuk di level harga yang lebih rendah dari posisi entry Anda sebelumnya.

Mengantisipasi Fakeout Dengan Pin Bar
SMA 200 pada grafik di atas dapat berfungsi sebagai batas resistan. Penggunaan Pin Bar juga selalu dikaitkan dengan penetapan level support dan resistan agar Anda dapat memperoleh posisi reversal yang semakin terkonfirmasi. Kondisi harga yang tidak sanggup menembus batas support atau resistan kunci juga bisa disebut bounce. Apabila harga telah sanggup menembus batas-batas tersebut namun kemudian kembali berbalik arah, maka kondisi tersebut dinamakan fakeout. Di sini, Pin Bar dapat membantu Anda mengantisipasi fakeout dengan cara mengenali pembentukan Pin Bar pada level harga yang terlihat akan menembus suatu batas support atau resistan. Umumnya, breakout harga dari kedua level tersebut selalu ditanggapi dengan strategi breakout. Namun apabila itu hanya sebuah fakeout, maka justru strategi bouncing-lah yang mesti Anda terapkan. Untuk itu, jika Anda menemui Pin Bar pada pola pergerakan harga yang seakan bergerak menembus suatu batas support atau resistan, pastikan dulu untuk tidak segera menempatkan option. Ada baiknya Anda menunggu terbentuknya candle selanjutnya untuk memastikan terbentuknya formasi Pin Bar dan menerapkan strategi bounce untuk memasang option berikutnya.


Kesimpulan

Ada banyak cara yang dapat dipilih untuk meningkatkan strategi trading binary options Anda. Memanfaatkan metode price actions dengan Pin Bar dapat menjadi solusi mudah dan efektif jika dikelola dengan benar. Meski terkesan mudah, penggunaan strategi Pin Bar tetap memerlukan ketekunan dalam berlatih. Formasi Pin Bar memang dapat menunjukkan peluang reversal yang menjanjikan, namun Anda tetap perlu melatih penggunaan cara ini dengan penyesuaian pada waktu trading yang tepat, khususnya untuk memilih time frame dan expiry time yang paling sesuai. Menentukan posisi entry dan exit bisa menjadi kunci kesuksesan trading Anda. Oleh karena itu, berlatih untuk memperkirakan posisi candle yang dapat mengkonfirmasikan Pin Bar sebagai poin entry, dan sampai kapan tren baru itu akan bertahan untuk mencari posisi exit yang tepat adalah proses belajar yang efektif. Cara ini akan mendorong Anda untuk mengembangkan sistem trading binary options dengan strategi price action.
Beberapa trader menyebutkan bahwa trading dengan Pin Bar kurang sesuai untuk kondisi pasar yang sedang terkonsolidasi, karena Pin Bar terbentuk pada posisi harga yang kurang meyakinkan. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa strategi ini kurang cocok untuk digunakan pada kondisi trending, terutama saat volatilitas harga sedang mengalami peningkatan. Terlepas dari semua itu, Anda dapat menggunakan indikator bantuan untuk membantu analisa teknikal Anda dengan metode price action yang satu ini. Ada jenis indikator tren dan level-level kunci pada support dan resistan yang dapat dipergunakan untuk memantapkan cara trading binary options dengan strategi Pin Bar.

.



0

No comments

Post a Comment

Mega Menu

blogger
© all rights reserved
made with by templateszoo